Saling Memaafkan dan Menguatkan

 

Oleh : Sayed Muhammad Husen


Idul Fitri momen penuh kebahagiaan dan kemenangan bagi umat Islam. Setelah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, hari raya ini waktu yang tepat mempererat hubungan dengan sesama muslim, saling memaafkan, dan menguatkan tali silaturahmi.

Idul Fitri berarti kembali kepada kesucian, menggambarkan kembalinya seorang muslim kepada fitrahnya setelah ditempa oleh ibadah, pengendalian diri, dan introspeksi selama Ramadhan. Kita merayakan kemenangan dari menahan hawa nafsu, serta keberhasilan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Salah satu tradisi yang melekat dalam Idul Fitri adalah saling bermaafan. Meminta maaf dan memberi maaf merupakan bagian ajaran Islam yang menekankan keharusan menjalin hubungan baik dengan sesama muslim.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang tidak mengasihi, maka dia tidak akan dikasihi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati menjadi lebih tenang dengan saling memaafkan, bersih dari rasa dendam dan kebencian. Saling memaafkan mengajarkan kita rendah hati dan menyadari bahwa sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan.

Idul Fitri juga waktu yang tepat mempererat hubungan keluarga, sahabat, dan masyarakat. Tradisi mudik, halal bihalal, dan kunjungan ke sanak saudara menjadi sarana menyambung kembali komunikasi yang mungkin sempat renggang. Dalam hal ini, Islam mengajarkan bahwa menjaga silaturahmi amalan yang memperpanjang umur dan mendatangkan rezeki.

Bagi kita, semangat Idul Fitri tidak hanya terbatas pada keluarga dan teman dekat, tetapi juga mencakup kepedulian terhadap sesama muslim, terutama mereka yang kurang mampu (mustadh’afin). Zakat fitrah yang kita keluarkan sebelum Idul Fitri merupakan simbol kepedulian sosial dan tanggung jawab umat Islam dalam berbagi kebahagiaan.  

Karena itu, dapat kita pahami, semangat Idul Fitri bukan sekadar perayaan kemenangan, tetapi tentang esensi ibadah yang telah kita lakukan selama Ramadhan. Dengan saling memaafkan, menguatkan silaturahmi, dan menumbuhkan kepedulian sosial, Idul Fitri akan menjadi momentum aktualisasi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan dalam kehidupan ini.

Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama