Membangun Aceh yang Adil dan Damai


Oleh : Sayed Muhammad Husen


Umat Islam diajarkan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial, persaudaraan, dan kedamaian. Nilai-nilai inilah yang menjadi pondasi terwujudnya Aceh sebagai wilayah yang mendapat ampunan dan ridha Allah Swt. Cita-cita ini semakin menguat setelah perjanjian Helsinki, 19 tahun lalu.

Kita pahami bersama, bahwa Islam mengajarkan untuk selalu berlaku adil dalam semua aspek kehidupan; sosial, ekonomi, politik, kesehatan, serta pendidikan. Keadilan adalah tiang agama. Tanpa keadilan agama tidak akan sempurna.

Dalam hal ini pula, kita pantas bersyukur, sebab Aceh telah merasakan nikmatnya kedamaian setelah hampir 30 tahun dilanda konflik RI-GAM. Namun, kita harus terus berupaya merawat dan memperkuat perdamaian ini dengan cara membangun masyarakat yang adil, sejahtera, bahagia.

Dalam mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi di Aceh, tentu saja, kita masih menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial masih saja menjadi persoalan yang harus kita atasi bersama. Karena itu, pemerintah dan berbagai komponen bangsa, perlu bekerja keras mewujudkan keadilan di semua sektor kehidupan, supaya Aceh abadi dalam damai.  

Salah satu upaya yang kita lakukan adalah kembali kepada syariat Islam. Islam memberikan solusi yang komprehensif untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera, di antaranya melalui pengelolaan dan pengembangan zakat, infak, sedekah, wakaf (ZISWAF) yang profesional.

Demikian pula, sudah seharusnya kita aktualkan kembali semangat gotong royong, kepedulian terhadap kerabat, meningkatkan kedermawanan, pengurusan yatim piatu, serta kesetiakawanan sosial. Sudah waktunya kita tinggalkan nilai-nilai individualisme dan kapatitalisme dalam masyarakat, sepaya spirit perdamaian tumbuh dengan baik.  

Pada sisi lain, marawat perdamaian diperlukan peran ulama dan intelektual muslim dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya keadilan sosial, persaudaraan, dan mengurangi berbagai bentuk kesenjangan dalam masyarakat. Masyarakat juga harus aktif berperan bersama-sama membangun Aceh yang damai, adil, dan islami.

Kita pasti bisa bersama-sama membangun Aceh yang adil dan damai, menjadi negeri (nanggroe) yang diridhai oleh Allah Swt dalam bingkai syariat Islam

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama