Umat Islam Harus Merdeka Dunia Akhirat

 


Kemerdekaan yang diraih di dunia ini hanyalah sebagian dari perjuangan umat manusia. Sesungguhnya, kemerdekaan hakiki, yaitu kemerdekaan di akhirat. Kemerdekaan dari siksa api neraka dan meraih ridha Allah SWT.

Hal itu disampaikan Pimpinan Dayah Raudhatul Qur'an Al-Aziziyah Lamsiteh, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Tgk. Salman, M.Sh kepada Gema Baiturrahman, Kamis (15/08/2024).

Menurut Tgk. Salman , bulan agustus merupakan bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa kita memproklamasikan kemerdekaannya setelah berjuang melawan penjajahan yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Kemerdekaan ini bukanlah hasil dari usaha yang mudah, melainkan hasil dari perjuangan yang panjang, penuh pengorbanan, dan doa-doa yang tulus dari para pejuang kita.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ankabut ayat 69: "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat tersebut kata alumni Dayah MUDI Mesra ini adalah untuk meraih keridhaan Allah adalah sebuah jihad, sebuah usaha yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan. Sama seperti para pahlawan kita yang berjuang tanpa kenal lelah, kita pun harus berusaha keras dalam menjalankan syariat Allah, menjauhi segala larangan-Nya, dan selalu berbuat kebaikan.

Sebagaimana kemerdekaan Indonesia yang diraih melalui perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan, kemerdekaan di akhirat juga memerlukan perjuangan yang tidak kalah beratnya. “Kita harus menjaga iman, memperbanyak amal shalih, serta menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Kita harus berjuang melawan hawa nafsu, mengendalikan diri dari godaan duniawi, dan senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT,” tegasnya.

Sebagai umat Islam dan warga negara Indonesia, kita memiliki kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan ini dengan semangat yang sama seperti para pendahulu kita. Kemerdekaan ini harus kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri kita, keluarga kita, maupun masyarakat secara umum.

Dalam konteks bernegara, kita harus menanamkan dalam diri kita semangat nasionalisme dan cinta tanah air, yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda: Hubbul wathan minal iman.  Cinta tanah air adalah sebagian dari iman

 

Makna dan  Mengisi Merdeka

Ketua Umum Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh Tgk Mustafa Husen berpandangan bahwa makna kemerdekaan yang ke-79 ini adalah kesempatan untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan dan melanjutkan estafet pengabdian kepada bangsa.

“Jadi, bagi pemuda harus benar-benar dimaknai sebagai puncak refleksi perjuangan para leluhur bangsa kita,” ujarnya.

Untuk itu, Tgk Mustafa meminta setiap generasi muda Aceh harus dapat mengisi kemerdekaan bukan sekadar merayakannya, tetapi dengan berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah, menjaga kearifan lokal, dan tetap teguh dalam prinsip keislaman yang menjadi identitas kita.

Lebih lanjut, ia menambahkan, di era tantangan zaman sekarang menuntut setiap generasi muda aceh untuk kreatif, inovatif, dan berintegritas dalam segala bidang, terutama dalam pendidikan, ekonomi, dan sosial.

“Mari bersama-sama membangun Aceh yang berdaulat, adil, dan sejahtera bagi semua lapisan masyarakat. Semangat kemerdekaan harus terus berkobar dalam tindakan nyata,” harapnya. (marmus)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama