Nikmat Kemerdekaan

 


Dr. Ir.H. Basri A. Bakar, M.Si

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)

Insya Allah besok Sabtu bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2024 atau 79 tahun Indonesia sudah merdeka sejak diproklamirkan oleh Soekarno – Hatta atas nama rakyat dan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Saat itu bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, memproklamirkan kemerdekaan, ini tentu saja merupakan nikmat yang tiada tara dari Allah SWT yang harus disyukuri.  Hal ini ditegaskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945;  “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Jadi jelas, bahwa kemerdekaan yang hingga saat ini kita rasakan dan besok diperingati di IKN dan Istana Negara diikuti seluruh pelosok tanah air, adalah suatu nikmat dan rahmat Allah. Allah berfirman yang artinya :

“Apabila datang pertolongan Allah berupa kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuanmu, dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat”. (QS. An-Nashr 1- 4)

Ada tiga hal yang merupakan kandungan dari Surat An Nashr ini. Pertama, kita diperintahkan untuk selalu besyukur dengan memuji Allah saat kita memperoleh nikmat. Kedua, agar kita selalu “bertasbih” (mensucikan) Allah, karena tiada yang berkuasa di dunia ini selain Allah. Ketiga, supaya kita selau mohon ampunan dari Allah, karena kita adalah manusia yang lemah (dhaif), yang tak luput dari kesalahan dan dosa.

Bentuk lain mensyukuri nikmat kemerdekaan, adalah dengan mengisi pembangunan, dan memakmurkan bumi sebagaimana peran manusia sebagai khalifatullah. Membangun untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bukan segelintir orang dan golongan. Namun hasil bumi yang melimpah harus dirasakan oleh segenap bangsa Indonesia secara adil dan merata.

Semoga kita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab, yang berwibawa dan yang menghargai jasa para pahlawan. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positip berharap ridha Allah SWT.

 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama