Mentauladani Rasulullah

 

Dr. Ir.H. Basri A. Bakar, M.Si

“Anas bin Malik mengatakan : ”Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah, Beliau sama sekali tidak pernah membentak dengan ucapan “husy”, dan tidak pernah pula Beliau menegur “Mengapa engkau berbuat begitu?”, atau kenapa engkau tidak berbuat begitu?”. (HR. Muslim)

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan yang sempurna dalam berbagai aspek kehidupan. Ajaran, akhlak dan perilaku beliau seharusnya menjadi panduan bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti teladan beliau, umat Islam dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, penuh kasih sayang, dan keadilan. Beliau adalah teladan dalam berbagai sifat dan perilaku yang mencerminkan akhlak yang luhur.

Memang Rasulullah SAW hidup pada masa hampir 1500 tahun silam di mana saat itu banyak tantangan dan kesulitan dari Kafir Qurasy. Namun risalah  yang dibawa oleh baginda Rasulullah tetap berlaku dan up to date sepanjang masa hingga dunia ini kiamat. Terlebih-lebih pada masa era milenial saat ini. Keteladanan Rasulullah masih bisa dijadikan panutan hingga kapanpun, karena segala ucapan dan perilaku Rasulullah masih relevan dengan era yang jauh lebih modern seperti sekarang ini. 

Di era milenial ini, kerukunan antar umat terus diganggu dengan merebaknya hoax dan ujaran kebencian dari pihak-pihak yang tidak senang ummat Islam bersatu. Padahal Nabi tidak pernah mengajarkan atau memberikan contoh untuk saling membenci, menghina, memaki apalagi sampai terjadi pertumpahan darah.

Banyak hal yang dapat kita jadikan teladan dari diri Rasulullah SAW. Salah satunya adalah sifat kesabaran yang selalu beliau tunjukkan. Kita membaca dalam sejarah, bahwa ketika Nabi disakiti, dihina, dicerca bahkan mau menbunuhnya, tidak pernah sedikitpun ada niat Rasulullah untuk membalasnya. Bahkan dengan sikap suka memaafkan, banyak kafir Qurasy saat itu  masuk dalam agama Islam.

Banyak orang yang mungkin meremehkan tentang sikap kesabaran ini. Namun kesabaran ini sejatinya bisa dijadikan landasan di era milenial seperti sekarang ini, karena sulit sekali menemukan orang yang sabar saat dihina atau disakiti seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah.

Generasi milenial perlu mencontoh akhlak Rasulullah SAW,  sebab generasi ini sangat potensial menjadi generasi bagi kebangkitan Islam, sehingga dalam menjalani masa muda perlu memiliki karakter kuat dalam keagamaan.

 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama