Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, M.Si – Pendiri Tabloid Gema Baiturrahman di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tetapi juga pernah di jadikan markas pertahanan terhadap serangan para penjajah. Dalam sejarahnya, Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini sempat dibakar Belanda, tetapi dapat selamat ketika diterjang dahsyatnya tsunami 2004. Pada tanggal 03 September 1993 berdirinya Tabloid Gema Baiturrahman sebagai media dakwah Islam di lingkungan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Simak wawancara singkat wartawan Tabloid Gema Baiturrahman Indra Kariadi dengan dengan Pendiri Gema, Drs. H. Ameer Hamzah, M.Si.
Bagaimana sejarahnya beridiri Tabloid Gema Baiturrahman?
Tabloid Gema Baiturrahman lahir dari inisiatif pengurus Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh periode 1992-1995, dibawah kepengurusan Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, M.Si sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan kawan-kawan, seperti Dr. Tgk. H. Basri A Bakar, M.Si, Alm. Tgk. H. Ridwan Djohan, Sayed Muhammad Husen, M. Nur, dan kawan-kawan lain yang sudah berjasa dalam mendirikan Tabloid Gema Baiturrahman, atas izin Imam Besar Masjid Raya Banda Aceh pada era 1990 an, Alm. Tgk H Sofyan Hamzah. Alm. Tgk H Sofyan Hamzah merupakan saksi sejarah perkembangan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dari masa ke masa.
Apa kontribusi Tabloid Gema Baiturrahman selama ini?
Tabloid Gema Baiturrahman memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan islami dan mendukung dakwah, baik itu di lingkungan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, maupun masjid yang ada di Kota Banda Aceh. Peran Tabloid Gema Baiturrahman selama ini sebagai penyebaran dakwah, tetapi juga memiliki kontribusi dalam pendidikan dan pembelajaran serta sebagai media Islam, dan berperan dalam pendidikan, baik formal maupun informal. Dengan menggunakan teknologi modern, media ini membantu dalam penyebaran ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Apakah Tabloid Gema Baiturrahman bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman?
Dalam era globalisasi informasi dan teknologi seperti saat ini, agenda dakwah Islam bisa dilakukan melalui banyak cara dan melalui media cetak maupun media elektronik (online). Namun dalam realitasnya, penggunaan media sebagai instrumen dakwah ternyata tidak lepas dari ideologi media. Maksudnya, dalam menyajikan berita, informasi dan wacana, media Islam di Indonesia memiliki dan mempunyai pertimbangan-pertimbangan idealisme, argumentasi hingga dalil yang turut berpengaruh pada sajian beritanya.
Bagaimana Tabloid Gema Baiturrahman semakin eksis setiap zaman?
Tabloid Gema Baiturrahman harus bisa mempertahankan hidupnya bukan karena kehabisan gagasan atau gagasan yang diusungnya tidak menarik, tetapi lebih karena faktor manajemen: yakni tidak dikelola penerbitannya sebagai mana layaknya sebuah penerbitan pada umumnya yang tidak hanya bersaing dalam soal mutu, tapi juga waktu. Yang laku bukan hanya media yang bermutu, tetapi juga yang terbit lebih dulu. Jaminan mutu dan waktu hanya bisa dipenuhi oleh manajemen yang handal, hal yang jarang ditemui dalam media Islam.
Harapannya, pembaca Tabloid Gema Baiturrahman lebih menemukan pencerahan, pendidikan, kedamaian dan keterbukaan hati pikiran untuk memahami substansi Islam secara esensial.