Dari Amanah ke AMANAH



Nabi Muhammad SAW bersama anak muda. Rasulullah paham, remaja, pemuda,  memiliki kekuatan, inovasi, enerjik, bersemangat dan pantang menyerah. Nabi mendidik mereka sejak bocah untuk menguasai tauhid dan pergerakan Islam.  Mari kita buka lembaran sejarah para  aneuk muda yang direkrut oleh Rasulullah. Sebut  saja mereka yang dikader  pertama oleh Rasulullah di Daarul Arqaam pada tahap pembinaan yakni antara lain  Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Al-Awwam (8 tahun), Thalhah bin Ubaidillah (11 tahun), Al-Arqaam bin Abil Arqaam (12 tahun), 'Aamir bin Fahirah (23 tahun) dan sebagainya. kelak kader tersebut tampil di garda depan untuk mendakwahkan syariat Islam. Sekadar catatan, di antara 10 sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam dan sudah mendapat tiket ke surga oleh Nabi  antara lain Abu Bakar ash Shiddiq (37 tahun), Umar bin Khattab (27 tahun),  Utsman bin Affan (34 tahun), Abu Ubaidah bin Jarrah (27 tahun) dan lain-lain.  


Sejalan dari masa Nabi juga berlanjut ke masa kini. Generasi milenial adalah yang terbanyak populasi di Indonesia  dan Aceh. Anak-anak generasi berusia 20 tahun mesti disediakan wadah untuk beraktivitas. Mereka memiliki energi, sehat,  dan ingin unjuk kemampuan diarahkan dan dibimbing. Maklum saja dalam masa pencarian identitas diri harus ada penyaluran bakat dan minat.  Aneuk muda dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk bekerja, mengasah kemampuan otak dan hati juga meraih rezeki. Jika aneuk muda tidak diajak mengeluarkan ide-idenya, maka bisa terbawa ke jalan sesat yang berdampak orangtua dan lain-lain menerima malu dan menderita karena ulah anak-anaknya.


Aneuk muda yang sibuk bekerja dan menuangkan ide-ide tidak ada waktu untuk berhura-hura. Belajar dan bekerja seharian sudah melelahkan dan tidur nyenyak untuk persiapan besok. Waktu digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan umat.  Peribahasa Arab waktu seperti pedang. Jila tidak mahir mengelola waktu, maka waktu yang ibarat pedang yang akan  menebas manusia.


Alhamdulillah, kini aneuk muda Aceh sudah memiliki wadah mengekspresikan  kreativitas. Hal ini setelah Jokowi yang pada masa ujung masa sebagai RI 1 meresmikan  Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) Youth Creative Hub  di Ladong Aceh Besar pada 15 Oktober 2024.  Gedung itu memiliki berbagai fasilitas dari teknologi, pertanian, hingga industri kreatif.  AMANAH telah mengumpulkan lebih dari 20 ribu aneuk muda dalam berbagai program pengembangan. Salah satu produk unggulan yang dipamerkan adalah nilam yang menjadi komoditas utama dengan kualitas terbaik dunia yang diekspor ke Perancis, sebagai pusat industri parfum dunia.


Dalam kunjungan ini, Jokowi  didampingi Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menhub Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA dan lain-lain mengelilingi pameran produk UMKM, seperti fashion, parfum, minyak nilam, dan kopi. Melihat berbagai inovasi lainnya, termasuk pertanian, peternakan, dan pengolahan limbah. Stand tanaman cabai, anggur, semangka, serta pengolahan biji kopi.


Aceh memiliki fasilitas untuk pengembangan diri dan skill di kawasan seluas 5 hektare dengan bangunan seluas 1,9 hektare. Pembangunan gedung ini diinisiasi oleh Badan Intelijen Indonesia (BIN) bersama stakeholder lain atas perintah Jokowi. Keberadaan Amanah merupakan bentuk komitmen  Jokowi memajukan UMKM Aceh berdaya saing global. Insya Allah tempat ini menjadi pelatihan generasi muda memiliki akses secara merata dan semakin luas menuju lapangan pekerjaan. Salah satu fasilitas unggulannya adalah Rumah Kemasan sebagai pusat pengembangan desain kemasan untuk produk-produk kreatif karya aneuk muda Aceh, seperti parfum, tumbler, dan berbagai barang kerajinan lainnya. Gedung ini menjadi pusat inovasi dan kreativitas bagi aneuk-aneuk Aceh. di Indonesia, tempat seperti in hanya ada di Papua. Ketika Jokowi meresmikan  Gedung Papua Youth Creative Hub  di Jayapura, Papua pada Selasa (21/3/2023) juga meminta  gedung serupa dibangun di  NTT, Papua Barat, Maluku dan Aceh dan hanya di Aceh yang selesai dibangun serta diresmikan di masa ujung masa kepemimpinannya. Atas inisiasi Jokowi, di bawah binaan BIN dan dibangun oleh Kementerian PUPR serta didukung oleh Pemerintah Aceh dan PT PEMA. Program Amanah menjadi ruang dan wadah bagi pemuda-pemudi Aceh, amanah hadir untuk menjadi pusat pengembangan kreativitas, inovasi, dan teknologi untuk kepentingan kemakmuran dan kemajuan Tanah Aceh dan Indonesia.


Kita pastikan aneuk muda Aceh mendapat benefit dari program AMANAH di bidang pertanian  seperti nilam, padi, cabai, ubi. Di sektor peternakan  belajar beternak ayam petelur, memelihara bebek petelur, merawat sapi jenis Aceh. Sementara dalam bidang UMKM belajar  Kriya+craft, fashion, F & B (kopi, teh, coklat dan jasa), body+skin care dan sebagainya


Melalui AMANAH, aneuk muda nanggroe bisa menemukan relasi, mempromosikan karya ke sigom donja.  Tidak diragukan aneuk-aneuk Aceh memiliki kreativitas yang luar biasa yang selama ini kurang terekspos. AMANAH akan berkembang selama memakai prinsip amanah. AMANAH akan berdampak positif ke rakyat Aceh selama menganut manajemen amanah. Dari amanah ke AMANAH. [Murizal  Hamzah]

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama