Wawancara : Tgk. H. Ivan Aulia, Lc., MA – ( Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh)
Shalat merupakan fondasi utama dalam Islam, menjadi tiang agama dan amal yang pertama kali dihisab pada hari akhirat. Selain itu, shalat memiliki peran penting dalam mencegah perbuatan keji dan mungkar, serta menjadi kunci surga dan doa. Seorang kepala keluarga memikul tanggung jawab besar untuk memastikan anggota keluarganya melaksanakan ibadah shalat dengan baik. Dalam wawancara bersama Indra Kariadi dari Tabloid Gema Baiturrahman, dengan Tgk. H. Ivan Aulia, Lc, MA, Imam Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Apa tanggung jawab ayah dalam menegakan shalat dalam keluarga?
Mendidik anggota keluarga, khususnya dalam hal ibadah shalat, adalah salah satu tanggung jawab utama seorang kepala keluarga dalam Islam. Tanggung jawab ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk cinta dan perhatian kepada keluarga agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim:6:
"Wahai orang-orang yang beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
"Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka." (HR. Bukhari & Muslim)
Shalat adalah amal pertama yang akan diperiksa di hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka seluruh amal lainnya akan baik. Sebaliknya, jika shalatnya buruk, maka seluruh amalnya juga akan buruk.
Bagaimana seorang Ayah memastikan anggota keluarganya melaksanakan shalat dengan baik?
Langkah pertama adalah menanamkan pemahaman tentang pentingnya shalat dalam Islam. Kepala keluarga perlu mengajarkan tata cara shalat yang benar kepada anggota keluarga. Jika tidak mampu, kepala keluarga bisa mencarikan guru atau ustaz untuk memberikan pembelajaran tersebut.
Selanjutnya, kepala keluarga harus secara rutin mengingatkan, mengawasi, dan memastikan anggota keluarganya menjaga shalat. Tugas ini tidak bisa dilakukan sekali saja, tetapi harus menjadi kebiasaan yang terus-menerus.
Apa pendekatan yang tepat untuk mendisiplinkan shalat anggota keluarga?
Pendekatan yang bijaksana, konsisten, dan penuh kasih sayang sangat diperlukan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Pertama, menjadi teladan: Kepala keluarga harus menunjukkan contoh dengan melaksanakan shalat tepat waktu, baik di rumah maupun di masjid (untuk laki-laki).Kedua, membiasakan sejak dini: Anak-anak perlu dibiasakan shalat sejak usia kecil, sebagaimana hadits Nabi:
"Perintahkan anak-anakmu untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah (jika perlu) jika mereka meninggalkannya pada usia sepuluh tahun."
Ketiga, menyesuaikan aktivitas keluarga dengan waktu shalat: Ini menunjukkan bahwa shalat adalah prioritas utama.Keempat, memberikan motivasi dan apresiasi: Anggota keluarga yang disiplin dalam shalat perlu diapresiasi. Sebaliknya, jika ada yang lalai, ingatkan dengan lembut.Kelima, berdoa: Kepala keluarga harus selalu berdoa agar anggota keluarganya diberikan hidayah untuk istiqamah dalam menjaga shalat.
Selain ibadah shalat, apa saja tanggung jawab Ayah pada anggota keluarganya?
Tanggung jawab kepala keluarga sangat luas, meliputi berbagai aspek kehidupan. Di antaranya:
Pertama, tanggung jawab spiritual dan keagamaan: Membimbing keluarga dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah.Kedua, tanggung jawab finansial: Memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi dengan cara yang halal.Keempat, tanggung jawab pendidikan: Memberikan pendidikan agama dan duniawi yang baik.Kelima, tanggung jawab emosional: Memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada anggota keluarga.Keenam, tanggung jawab sosial: Mengajarkan nilai-nilai sosial dan etika kepada keluarga.Ketujuh, tanggung jawab kesehatan dan keamanan: Menjaga kesehatan fisik dan lingkungan rumah tangga.
Dengan menjalankan semua tanggung jawab ini secara baik dan seimbang, kepala keluarga dapat membantu keluarganya tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga bahagia dan selamat di akhirat.