Penguatan Institusi Keluarga

 

Oleh : Sayed Muhammad Husen


Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran strategis dalam membentuk keimanan, kepribadian, dan kesejahteraan anggotanya. Penguatan institusi keluarga sangat utama untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan tangguh. Pada sisi lain, keluarga adalah fondasi utama kehidupan sosial dan pembentukan jamaah Islam.

Dalam konteks ini, peningkatan ketaqwaan merupakan landasan ketaqwaan keluarga. Ketaqwaan kepada Allah SWT adalah dasar pertama dalam kehidupan keluarga. Dengan ketaqwaan yang kuat, keluarga akan selalu berusaha menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam, yang pada gilirannya menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga.

Selain peningkatan ketaqwaan anggota keluarga yang dilakukan berkelanjutan, diperlukan peningkatan edukasi atau pendidikan keluarga. Edukasi, baik formal maupun informal, adalah kunci dalam pengembangan potensi keluarga. Melalui pendidikan yang baik, setiap anggota keluarga akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Orang tua, sebagai pendidik utama di rumah, memiliki peran besar dalam membimbing anak-anak mereka agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Dengan memberikan teladan yang baik dan lingkungan yang kondusif untuk belajar, orang tua juga perlu mendorong anak-anak mereka menjadi pribadi yang unggul dan islami (insan kamil).

Agenda berikutnya adalah meningkatkan ketahanan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi berbagai masalah, baik dari dalam maupun luar. Masalah-masalah tersebut seperti problem ekonomi, sosial, kesehatan, dan bahkan konflik antar anggota keluarga.

Upaya meningkatkan ketahanan keluarga, dilakukan dengan membangun komunikasi yang efektif antar anggota keluarga, sikap saling menghargai, memahami, dan saling menguatkan. Keluarga yang mampu menjaga keseimbangan antara tugas-tugas rumah tangga, pekerjaan, dan waktu berkualitas bersama akan lebih mampu bertahan di era disrupsi sekarang ini.

Karena itu, penguatan institusi keluarga mestinya dilakukan berkelajutan melalui peningkatan ketaqwaan, edukasi (tarbiyah) di dalam dan luar keluarga, serta membina ketahanan keluarga dari berbagai masalah dan tantangan zaman. Dengan cara ini, keluarga akan mampu mencapai mimpi bersama: bahagia di dunia dan akhirat.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama