Prof. Dr. H. M. Hasbi Amiruddin, M. A,
Guru Besar Mata Kuliah Dirasat Islamiyah pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang hebat. Tidak ada yang lebih hebat dari Rasulullah. Tidak ada pemimpin yang kata-kata dan tingkah lakunya ditulis begitu mendetail seperti Rasulullah. Tidak ada pemimpin yang pengaruhnya ke seluruh dunia, hingga saat ini. Tidak ada pemimpin yang akhlaknya sempurna sebagaimana beliau. Tidak ada pemimpin yang mendapatkan wahyu dari langit (Allah) sebagaimana beliau. Tidak ada pemimpin yang dari kecil, remaja, dewasa dan tua, menjadi teladan bagi manusia (Muslim) hingga kini.
Simak wawancara wartawan Tabloid Gema Baiturrahman Eriza M. Dahlan dengan Prof. Dr. H. M. Hasbi Amiruddin, M. A, Guru Besar Mata Kuliah Dirasat Islamiyah pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA).
Bagaimana Anda melihat tentang Nabi Muhammad SAW sang negarawan?
Nabi Muhammad, di samping sebagai Nabi juga merupakan seorang negarawan. Ini terlihat dari kehidupan beliau, selain bertugas menyampaikan wahyu-wahyu Allah, juga memimpin masyarakat. Bahkan ketika sudah berhijrah ke Madinah, beliau memprakarsai membentuk persatuan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama yang disepakati dengan sebuah perjanjian bersama yang tertulis yang disebut Piagam Madinah dan Nabi Muhammad sendiri sebagai pemimpinnya. Sejak itulah Nabi telah menjadi seorang pemimpin negara. Sejak itu pula Nabi memimpin masyarakat Madinah dalam segala aspek administrasi negara, termasuk memimpin peperangan ketika ada yang ingin mengganggu warga Madinah. Sejak mulai memimpin negara Madinah, Nabi menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Buktinya rakyat warga Madinah tidak pernah memprotes terhadap kebijakan-kebijakan beliau dalam memimpin rakyatnya, karena semua kebijakan yang diambil selalu beliau musyawarahkan dengan rakyatnya.
Jika kita melihat model kepemimpinan Nabi Muhammad, apakah ada pemimpin sekarang ini seperti itu?
Jika kita melihat pemimpin negara sekarang yang persis sama baiknya seperti Nabi, tidak ada. Terutama dalam bidang keadilan dan kasih sayang. Nabi sangat adil kepada rakyatnya. Sedikitnya tidak ada yang dikorup buktinya ketika beliau wafat, tidak ada harta yang dapat diwariskan kepada anaknya. Begitu juga dalam bidang hukum. Seperti kita ketahui melalui sejarah, di saat akan berakhir hidupnya, beliau sempat menyampaikan kepada rakyatnya. “Barang siapa yang sempat merasa ketidakadilan saya, sampaikan kepada saya. Bahkan kalau saya yang berbuat salah kepada kalian sekarang saudara boleh membalasnya."
Gaya kepemimpinan apa yang digunakan oleh Nabi Muhammad dan yang bisa diterapkan untuk kepemimpinan sekarang agar lebih baik lagi kedepannya?
Gaya yang mungkin dapat diterapkan oleh pemimpin sekarang adalah kasih sayang kepada rakyat. Artinya benar-benar peduli kepada nasib rakyatnya. Jangan sempat ada yang menderita, terutama dalam bidang kemiskinan. Dengan sifat kasih sayang juga tidak terjadi tindakan kekerasan kepada rakyat. Selain itu, praktik musyawarah dengan sepenuh hati sehingga keputusan apapun yang diambil sesuai dengan kehendak rakyatnya.
Bagaimana Anda melihat kepemimpinan Rasulullah dan kepemimpinan di era modern?
Bila dibandingkan kepemimpinan Rasulullah dengan kepemimpinan sekarang hampir tidak ada. Mungkin yang agak dekat ya, seperti sering diucapkan oleh rakyat Turki kepada pemimpinnya Erdogan. Ada beberapa kali rakyat Turki menyebut "Erdogan sengaja diturunkan oleh Allah kepada kami agar negeri kami aman dan sejahtera serta terjaga pelaksanaan agama dengan baik. "
Harapan untuk kepemimpinan kedepannya?
Kita berharap pemimpin kita ke depan sadar bahwa menjadi pemimpin itu merupakan amanah termasuk tugas dari Allah sebagai khalifah di bumi. Yang semua tindakan dan kebijaksanaannya tidak hanya wajib dipertanggungjawabkan kepada rakyatnya sekarang, tetapi juga harus dipertanggung jawabkah kepada Allah di yaumil mahsyar nanti. Karena itu harus selalu bertindak adil, jujur, amanah dan harus selalu memperhatikan rakyatnya dengan penuh kasih sayang. Mereka harus ingat, bahwa mereka bisa menikmati kesenangan dalam memimpin mungkin 10 tahun, tetapi jika dia bertindak curang, seperti bertindak tidak adil, mementingkan kelompoknya dibandingkan untuk kepentingan rakyat, apalagi kalau lebih mementingkan untuk kepentingan dirinya dan keluarganya, dia harus hidup dalam api neraka bertahun tahun sesuai dengan kejahatannya.