Menikmati Pesona Masjid Raya dari Ketinggian Tugu Daerah Modal


Masjid Raya Baiturrahman (MRB) terkenal sebagai masjid megah dan menyimpan banyak kisah sejarah. Keindahannya ikon destinasi wisata religi ini dapat dinikmati dari berbagai sudut dan menjadi daya pikat banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang ingin mengunjunginya.

Keindahan masjid raya dengan 7 kubah dilengkapi 4 menara pada setiap sisi masjid, sereta 12 payung elektrik dan apabila sore menambah daya tarik dengan liukan air mancur itu kesemuanya dapat dipantau dari lantai teratas Tugu Daerah Modal (TDM) atau menara utama dengan ketinggian 53 meter.

Sebutan Tugu Daerah Modal ini pemberian  Presiden Soekarno sebagai makna bahwa Aceh pernah berperan penting dalam sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI serta sumbangsih Negeri Rencong ini bagi perekonomian bangsa disaat baru berdiri dan sedang membangun.

Gema mengingatkan kembali bahwa UPTD Masjid Raya Baiturrahman telah membuka kembali wahana TDM sejak pertengahan tahun lalu. “Ya Tugu Daerah Modal dibuka kembali untuk melayani pengunjung sejak 24 Maret 2022 lalu,” ujar Saifan Nur, Kepala UPTD Pengelola Masjid Raya Baiturrahman.

“Pada lantai dasar Tugu Daerah Modal, pengunjung dapat menyimak sejarah singkat MRB berikut foto dokumen. Di sini juga disediakan souvenir khas Aceh,” tambah Saifan yang juga Pemimpin Umum Tabloid Gema Baiturrahman.

Bagi yang ingin naik menara dikenakan tiket ramah saku. “Tiket Rp. 15 ribu bagi pengunjung dewasa dan Rp 10 ribu bagi pelajar atau anak-anak,” sebut Muhanzir, penjaga tiket menara utama. Pengunjung akan menaiki lift berkapasitas 6 orang langsung dibawa lantai ke-7. Ia menambahkan, “Tugu Daerah Modal mulai dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB dan kembali dibuka ba’da Isya sampai pukul 22.00 Wib”. Selain lantai 7, Lantai 6 menara ini juga dibuka untuk umum, dengan turun via lift atau jalur menuruni tangga lingkar.

Salah seorang pengunjung mengungkapkan kepuasannya setelah melihat keindahan MRB yang dikelilingi Kota Banda Aceh dari puncak TDM. “Saya baru pertama kali ke Banda Aceh. Saya beruntung karena bisa naik ke Tugu Daerah Modal Masjid Raya Baiturrahman,” sebut Ustad Budi Juwono.  

Ust Budi adalah salah seorang pendongeng tanah air asal Medan. Ia naik TMD pada Sabtu, (27/9/2024) sore. Ia bersama Ust Zulfri Hakim dan Agustia Adha di sela kegiatan rangkaian dakwah di bawah even organizer Energi Langit. Mereka ditemani Gema sebagai guide dan sekaligus layanan sedekah foto via hape yang dapat disave sebagai kenangan tak terlupakan.

Walau TMD terbuka untuk umum, justru lebih banyak warga luar Aceh yang mengincarnya sebagai salah satu destinasi wajib dikunjungi sembari shalat di masjid raya. Patut disayangkan, apabila warga Banda Aceh dan Aceh Besar justru banyak yang belum sempat naik menara ini. Tunggu apalagi! Ayo naik Tugu Daerah Modal, terlebih cuaca saat ini kembali sedang bersahabat.

Akses termudah kemari, silakan parkir kendaraan anda di basement. Apabila diantar kendaraan, silakan penumpang turun di gerbang masuk sebelah utara atau selatan. Posisi tugu atau menara mudah dikenali sebab tinggi menjulang dan letaknya persih di tengah sebelah arah Timur.

Dari ketinggian ini pengunjung tidak saja melihat MRB tetapi dapat menyaksikan beberapa ikon yang ada di Kota Banda Aceh seperti Jembatan Pante Pirak, Sungai (krueng) Aceh, Markas Kodam IM, Gedung DPRK Banda Aceh, atap Stadion Harapan Bangsa dan lainnya. Dan bila cuaca mendukung Pulo Aceh dan Pulau Sabang juga akan nampak dengan jelas.

Bila ingin menjadi saksi semua keindahan tersebut, dipastikan anda tidak fobia dengan ketinggian. Tapi jangan kuatir karena pada lantai tertinggi ini dikelilingi jeruji besi sebagai pengaman diri. Abadikan momen terbaik dengan foto dan berswafoto lalu sebarkan pada medsos sebagai bukti anda pernah berkunjung kemari.

MRB adalah kawasan area busana muslim/mah. Maka setiap pengunjung kenakan busana sesuai syariat, longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh. Bagi yang kurang persiapan, silakan pinjam jubah yang disediakan pada setiap gardu atau tempat penitipan sandal.

Dan terpenting, Pihak UPTD MRB telah menempatkan kamera pemantau pada beberapa titik tersembunyi. Kamera CCTV bersifat pengawasan dan upaya pencegahan atas tindakan pelanggaran syariah. NA RIYA ISON

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama